PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
PENDAHULUAN
Dalam dunia
Globalisasi dimana di masa ini manusia diharapkan dapat mampu memiliki
kreativitas yang dapat di andalkan, dimana keahlian tersebut dan juga
kreativitas tersebut harus mampu di kembangkan atau dapat masuk ke dalam bidang
apapun.
Sebuah
organisasi atau perusahaan sangat diperlukan pelatihan sumber daya manusia yang
menjadi penggerak dari berbagai macam pekerjaan yang akan dikerjakan oleh
karyawan. Karyawan mempunyai tingkat pekerjaan yang berbeda-beda dalam
melaksanakan pekerjaan mereka, namun kadang-kadang karyawan kurang tahu
apa yang seharusnya dikerjakan terkait banyaknya pekerjaan yang harus mereka
kerjakan. Untuk itu sangat diperlukan pelatihan dan pengembangan bagi sumber
daya manusia agar para karyawan diperlengkapi dan dipertajam, antusias terhadap
pekerjaan mereka sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat dengan
mantap dan efektif terlaksana dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Pada hakekatnya
pelatihan ditujukan pada karyawan pelaksana untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan teknis, sedangkan pengembangan ditujukan pada karyawan tingkat
manajerial untuk meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan
keputusan, dan memperluas human relation.
BAB II
PEMBAHASAN
1.2
PENGERTIAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Istilah pelatihan dan pengembangan seringkali disamakan dan tidak ada
pembeda, padahal apabila di telusuri kemabil kedua hal tersebut merupakan kedua
hal yang berbeda.
Pelatihan adalah
proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisir. Pelatihan dalam sebuah perusahaan memiliki tujuan untuk
memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
tanggung jawabnya saat ini. Pelatihan bertujuan agar tenaga kerja non-managerial
dapat mempelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis untuk suatu tujuan
tertentu (Sikula, dalam Munandar, 2008).
Sedangkan pengembangan
adalah proses pendidikan jangka panjang dengan menggunakan prosedur sistematis
dan terorganisir. Pengembangan bertujuan agar tenaga kerja managerial dapat
mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum (Sikula,
dalam Munandar, 2008)
Perbedaan makna antar
pelatihan dan pengembangan dapat dilihat sebgai berikut :
Komponen pelatihan
meliputi :
-
Tujuan : peningkatan
kemampuan individu pada pekerjaan saat ini
-
Sasaran : peningkatan
kinerja jangak pendek
-
Orientasi : kebutuhan
jabatan sekarang
-
Efek terhadap karir :
keterkaitan terhadap karir relative rendah
Komponen pengembangan
meliputi :
-
Tujuan : peningkatan
kemampuan individu pada pekerjaan yang akan datang
-
Sasaran : peningkatan
kinerja jangka panjang
-
Orientasi : kebutuhan
terencana
Dapat disimpulkan
bahwa program pelatihan dikhususkan untuk tenaga kerja non-managerial dan
program pengembangan untuk tenaga kerja managerial.
2.2 TUJUAN
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Tujuan dari pelatihan dan pengembangan secara
umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Meningkatkan
Produktivitas
Pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk
meningkatkan prestasi karyawan baru ataupun lama. Dengan prestasi yang baik
maka produktivitas suatu perusahaan akan meningkat.
2. Meningkatkan mutu
Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan
melibatkan anggota untuk meningkatkan mutu kinerjanya, diantaranya setiap
organisasi harus memiliki peningkatan pegawai. Dimana pegawai yang lebih
terampil akan meningkatkan mutu perusahaan.
3. Meningkatkan Ketepatan
dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia
Pelatihan yang tepat dapat membantu perusahaan
untuk memenuhi kebutuhannya akan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu
dimasa yang akan datang. Jika suatu saat keterampilan itu diperlukan maka
lowongan yang ada dapat diisi oleh tenaga kerja dari dalam perusahaan itu
sendiri
4. Meningkatkan semangat
kerja
Suatu perusahaan yang mimiliki program-program yang tepat akan
meningkatkan semangat dalam bekerja dan membentuk suatu iklim positif. Salah
satu program yang dimaksud adalah program pelatihan dan pengembangan.
5. Menarik dan menahan
tenaga kerja yang baik
Seorang tenaga kerja biasa ataupun seorang manajer tentu saja membutuhkan
sebuah pendidikan dan pelatihan yang mereka anggap sebagai tanda balas jasa
dari perusahaan terhadap kinerja mereka. Tak hanya itu, mereka juga membutuhkan
pendidikan atau pelatihan yang membuat pengetahuan dan keterampilan mereka
bertambah. Perusahaan juga banyak menarik individu yang dinilai berpotensi
baik.
6. Menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja
Pelatihan yang tepat membantu mengurangi resiko kecelakaan dalam bekerja.
Dengan demikian, tercipta suatu lingkungan kerja yang aman dan para pekerja
yang memiliki mental stabil.
7. Pelatihan dan
pengembangan dapt memainkan peran ganda
Dengan menyediakan
aktivitas-aktivitas yang menghasilkan efektivitas organisasional yang lebih
besar dan meningkatkan pertumbuhzn pribadi bagi semua karyawan.
8.
Membantu memecahkan masalah operasional
Para manajer harus mencapai semua tujuan
perusahaan dengan kelangkaan dan kelimpahan sumber daya.
9. Mengorientasikan karyawan pada organisasi
Beberapa penyelenggara orientasi menggunakan
alasan ini untuk melakukan upaya bersama dengan tujuan, mengorientasikan para
karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara benar.
3.2 Jenis
Pelatihan dan Pengembangan
Berikut ini merupakan bentuk pelatihan yang
dapat dilakukan oleh perusahaan
a. Pelatihan Keahlian
Pelatihan yang dilakukan dapat berupa pelatihan yang sederhana.
Kebutuhan dan kekurangan yang ada dapat diidentifikasi dengan menggunakan
penilaian yang jeli.
b. Pelatihan Ulang
Pelatihan ulang adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh
perusahaan dengan memberikan keahlian-keahlian yang dibutuhkan keryawan untuk
menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah.
c. Pelatihan LIntas Fungsional
Pelatihan ini merupakan pelatihan dimana karyawan dilibatkan
dalam aktivitas kerja di bidang yang lain selain pekerjaan yang ditugaskan.
d. Pelatihan Tim
Kerjasama sekelompok individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi
tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
e. Pelatihan Kreativitas
Tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan
sebebas dan sebesar mungkin yang gagasan itu pula berdasr pada penilaian
rasional, dan biaya.
Selain pelatihan adapula bentuk pengembangan yang dapat
diterapkan oleh perusanaan.
a. Metode
Latihan atau Training
Metode ini harus berdasarkan kebutuhan
pekerjaan bergantung pada berbagai faktor yaitu waktu, biaya, jumlah peserta,
tingkat pendidikan, latar belakang, dan lain-lain. Metode latihan dapat dibagi
menjadi dua cara :
1.
On the job training
Para peserta akan
langsung bekerja di tempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan di bawah
bimbingan seorang pengawas. Pelatihan ini dibedakan dalam dua cara, yaitu
formal dan informal.
2.
Off the job training
karyawan peserta
latihan menerima representasi tiruan aspek organisasi dan diminta untuk
menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Tujuan utama teknik ini adalah
mengajarkan berbagai sikap, konsep, atau keterampilan kepada para pserta.
b. Metode Pendidikan
Arti dari pendidikan ini yaitu meningkatkan keahlian dan
kecakapan manajer dalam memimpin para bawahannya secara efektif. Metode
pendidikan menurut Andrew F. Sikula adalah sebagai berikut.
1.
Training Methods atau Classroom Method
Merupakan pelatihan di
dalam kelas yang disebut juga metode pendidikan karena manajer juga karyawan
2.
Understudies
Teknik dimana dengan
praktik langsung bagi seseorang yang disiapkan untuk menggantikan posisi
jabatan atasnya.
3.
Job Rotation and
Planned Progression
Teknik pengembangan
dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan lainnya secara periodik
untuk menambah keahlian dan kecakapan pada setiap jabatan.
4.
Choaching-Counseling
Metode ini dilakukan
dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan keterampilannya kepada bawahan. Counseling dilakukan dengan melakukan
diskusi antara karyawan dan manajer mengenai hal-hal yang bersifat pribadi.
5.
Junior Board of
Executive or Multiple Management
Merupakan suatu komite
yang terdiri dari calon-calon manajer yang ikut mamikirkan atau memecahkan
masalah perushaaan untuk kemudian direkomendasikan kepada menajer lini.
6.
Committee Assignment
Sebuah komite yang
dibentuk untuk menyelidiki, mempertimbangkan, menganalisis, dan melaporkan
suatu masalah kepada pimpinan.
7.
Business Games
Bentuk pengembangan
yang dilakukan untuk bersaing memecahkan masalah tertentu yang diperoleh dari
teori ekonomi atau studi operasi bisnis. Tujuan dari pengembangan ini untuk
mengambil keputusan yang baik pada situasi dan objek tertentu.
8.
Sensitivity Training
Pendidikan untuk
membantu karyawan agar lebih mengerti tentang diri sendiri, menciptakan
pengertian yang lebih mendalam antar karyawan, dan mengembangkan keahlian
setiap karyawan.
9.
Other Development
Method
Metode ini digunakan
dengan tujuan untuk meningkatkan keahlian, keterampilan, kecakapan, dan
kualitas agar karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya lebih efektif dan
mencapai prestasi kerja optimal.
TEORI PEMBELAJARAN
Sewaktu kita mulai
bekerja atau melakukan aktifitas didalam organisasi perusahaan, keterampilan
kita, sikap kita, semuanya membutuhkan proses belajar. Ketika kita mulai
menggunakan keterampilan kita itu juga efek dari proses belajar. Pelatihan dan
pengembangan membutuhkan sebuah motivasi yang besar baik secara internal maupun
eksternal supaya hal tersebut berhasil. Ada dua teori yang mengacu pada proses
pembelajaran yaitu connectionist dan cognitive.
1. Teori Connectionist
Contoh yang kami
berikan dalam teori ini adalah teori oleh Edward L. Thorndike (Law of effect). Dalam teori ini
Thorndike menggunakan seekor simpanse yang dikurung didalam kandang dan
diletakan beraneka macam buah-buahan di depan kandang tersebut. Awalnya
simpanse hanya menggunakan tangannya dan gagal, hal ini terjadi berulang kali
(trial and error) namun suatu ketika ia mencoba meraih buah-buahan tersebut
dengan sebuah tongkat yang ada didalam kandang dan berhasil mendapatkan
buah-buahan. Hal ini juga berlaku pada manusia. Manusia akan berusaha maksimal
dalam menghadapi masalah dan bila ia berhasil menyelesaikan masalah itu, ia
akan mengingat cara tersebut dan menerapkannya bila menemukan masalah yang
sama.
Jadi, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia seharusnya menggunakan teori law of effect. Dimana manusia selalu
belajar dari pengalaman sebelumnya. Teori law
of effect menjelaskan bahwa pembelajaran hanya akan terjadi jika ada
kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan sehingga pembelajaran akan terjadi jika ada
faktor motivasi.
2.
Teori Cognitive
Teori
kognitif ini memiliki pandangan bahwa seseorang memproses informasi melalui
upayanya dalam mengorganisir, menyimpan, dan menemukan hubungan antara
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini lebih
mementingkan proses dari pada hasil belajar.
Menurut Chisnall
(1955) para cognitivist memandang pembelajaran sebagai proses dari menstruktur
pengetahuan yang telah ada pada seseorang dalam kaitannya dengan masalah
khusus.
PENYUSUNAN PROGRAM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Pelatihan dan pengembangan yang didesain oleh perusahaan harus tepat dan
di proporsinonalkan dengan kebutuhan para pekerja. Penyampaian pada saat
training haruslah efektif. Penyampaian yang disampaikan pun haruslah impresif
bila tidak perhatian audience akan tidak berguna dan seorang trainer haruslah
memahami audience selama sesi pelatihan.
Terdapat empat elemen utama saat
keberlangsungan training :
1. Mereka menyajikan
informasi atau konsep yang relevan yang akan dipelajari
2. Mereka
mendemonstrasikan pengetahuan, skill dan kemampuan yang akan dipelajari
3. Mereka mendukung atau
menyediakan peluang-peluang untuk mempraktekkan skill yang baru
4. Mereka mampu melakukan
umpan balik selama training berlangsung sesaat setelah mempraktekkannya
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
PELATIHAN ATAU STUDI PEKERJAAN
Milner (1992) mengemukakan bahwa pembelajaran
terlibat dalam mengembangkan empat macam keterampilan, yang pada umumnya
dilatihkan yaitu :
1.
Knowledge Based Skills
Keterampilan didasarkan pada pengetahuan yang
dikuasai, keterampilan ini dikembangkan berdasarkan pengetahuan yang diperlukan
untuk dapat melakukan tugas pekerjaannya secara baik.
2. Singular Behaviour
Skills (Keterampilan perilaku sederhana)
Keterampilan ini dibangun dengan dasar
kemampuan-kemampuan yang sederhana seperti datang bekerja tepat waktu,
menetapkan sasaran atau target untuk dirinya sendiri, mengoperasikan mesin
secara sederhana.
3. Limited Interpersonal
Skills (Keterampilan antar pribadi yang terbatas)
Jenis keterampilan ini dipergunakan untuk
memberi arahan terhadap karyawan baru, mendelegasikan tanggung jawab dan
memberikan umpan balik kepada seseorang tentang pekerjaannya.
4. Social Interactive
Skills (Keterampilan interaktif sosial)
Keterampilan ini berlangsung pada taraf
manajerial, seperti manajemen konflik, menggunakan kekuasaan secara efektif,
negosiasi suatu kontrak dan sebagainya.
PENERAPAN
METODE-METODE PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Aplikasi pelatihan dan
pengembangan dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai dalam :
1. Kuliah
Pemberian informasi dengan cara ceramah dalam
bidang pendidikan. Dalam metode kuliah, biaya yang dikeluarkan lebih sedikit
karena dilakukan secara masal dalam satu ruangan. Metode ini menyampaikan mulai
dari hal umum hingga hal khusus. Kekurangan dari metode ini adalah, peserta
bertindak secara pasif dalam arti hanya mendengarkan tanpa feedback.
2. Konferensi atau
diskusi kelompok
Merupakan pertemuan formal dimana terjadi
diskusi atau konsultasi tentang suatu hal yang penting. Diskusi ini menjadikan
para trainee aktif mengungkapkan gagasannya secara lisan Jadi dalam metode ini
para trainee terlibat lebih aktif dalam suatu pelatihan.
3. Studi Kasus
Merupakan uraian tertulis atau lisan tentang
masalah dalam perusahaan atau tentang keadaan perusahaan yang berlangsung
selama waktu tertentu yang nyata atau masih berbentuk hipotesis. Metode ini
adalah metode belajar melalui perbuatan dan bermaksud untuk meningkatkan pemikiran
yang analitis dalam memecahkan masalah. Hal tersebut adalah kekuatan dari
metode ini sedangkan kelemahannya adalah keadaan nyata data yang diperlukan
untuk menyelasaikan masalah masih harus dikumpulkan atau dicari oleh seorang
manajer.
4. Bermain Peran (Role
Playing)
Peran adalah suatu pola perilaku yang
diharapkan. Peserta diberitahu tentang suatu keadaan dan peran mereka yang
harus mereka mainkan tanpa script. Role Playing terutama digunakan untuk
memberi kesempatan kepada para trainee untuk mempelajari keterampilan hubungan
antar manusia melalui praktek dan untuk mengembangkan pemahaman mengenai
pengaruh mereka sendiri terhadap orang lain. Kelebihan metode bermain peran ini
antara lain adalah memungkinkan belajar melalui perbuatan, menekankan kepekaan
dan interaksi manusia, memberitahu secara langsung hasilnya, menimbulkan minat
dan keterlibatan yang tinggi, dan menunjang pengalihan hasil pembelajaran
(transfer of learning).
5. Bimbingan Berencana
atau Instruksi Bertahap
Bimbingan berencana terdiri atas suatu urutan
langkah yang berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau
suatu kelompok tugas pekerjaan. Metode ini dapat menggunakan alat bantu seperti
memakai buku pedoman atau sebuah mesin pengajaran. Keuntungan dari metode ini :
trainee dapat belajar sesuai dengan temponya sendiri, bahan yang harus
dipelajari dibagi-bagi dalam satuan-satuan yang kecil, sehingga mudah diserap
dan diingat, adanya umpan balik langsung, partisipasi yang aktif, perbedaan
antar individu yang diperhatikan, pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan
kapan saja dan dimana saja.
6. Metode Simulasi
Metode ini berusahakan menciptakan suatu
situasi yang merupakan tiruan dari keadaan yang nyata. Simulasi adalah suatu
jenis alat atau teknik yang menyalin setepat mungkin kondisi-kondisi nyata yang
ditemukan dalam pekerjaan. Dalam bidang manajemen ada yang dikenal dengan
permainan perusahaan atau business game, dimana situasi perusahaan masalahnya
disalin. Sama halnya dengan metode bermain peran, metode simulasi ini mempunyai
keuntungan karena para partisipan memiliki tingkat keaktifan yang tinggi dan
dapat secara langsung mentransfer atau mempraktekkan materi-materi pembelajaran
yang telah disampaikan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
“PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN LINGKUP
ORGANISASI”. Tanggal akses 2 Maret 2016, pukul 12.05 http://www.ilmupsikologi.com/2015/09/pelatihan-pengembangan-dan-lingkup-organisasional.html
“MACAM-MACAM TEORI BELAJAR”. Tanggal akses
2 Maret 2016, pukul 12.05 http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda