Sabtu, 29 Oktober 2016

MANAJEMEN KARIR



MANAJEMEN KARIR
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Konsep karir adalah konsep yang netral (tidak berkonotasi positif atau negatif). Oleh karena itu, ada karir yang baik dan ada pula karir yang buruk. Karir dapat berjalan lambat, dapat pula berjalan cepat. Namun pasti semua orang menginginkan karir yang baik dan diperoleh dengan cepat. Karir dapat diterapkan dalam konteks organisasi secara formal, namun dapat juga diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal. Dalam hal ini kita bisa mengatakan, misalnya, “karir si A sebagai pelukis cukup baik”, dan “si B mengakhiri karirnya dibidang politik dengan baik”, dan sebagainya.
Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai, yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempatnya bekerja dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup kegiatan yang sangat luas. Manajemen karir erat kaitannya dengan perencanaan dan pengembangan karir. Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976).
Perencanaan karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh organisasi berkenaan dengan karir pegawai, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Perencanaan karir pegawai ini harus dilakuakn oleh kedua belah pihak, yaitu pegawai yang bersangkutan dan organisasi. Jika tidak, maka perencanaan karir pegawai tidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistis.
Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasikan potensi karir pegawai, dan materi serta penerapan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai. Proses ini disebut dengan penilaian kinerja (performance appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita mendapat gambaran profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasikan berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang bersangkutan.
Konseling karir adalah proses mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan karir seorang pegawai serta mencari alternatif jalan keluar dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan karir. 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa itu karir dan penjelasannya ?
2.      Apa yang dimaksud dengan jalur karir ?
3.      Apa tujuan karir ?
4.      Bagaimana perencanaan karir yang akan dilakukan ?
5.      Apa itu pengembangan karir dan penjelasannya ?
6.      Mengapa dibutuhkan konseling karir ?
7.      Apakah yang dimaksud dengan manajemen karir dan penjelasannya ?

C.     Tujuan Pembelajaran

1.      Agar mengetahui tentang karir, jalur karir, tujuan karir, dan manajemen karir
2.      Agar mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan karir dan cara mengembangkakan karir
3.      Agar mengetahui kegunaan konseling karir

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Karir
Para pakar lebih sering mendifinisikan karir sebagai proses suatu konsep yang tidak statis dan final sehingga akibatnya terdapat bermacam-macam  difinisi mengenai karir. Karir adalah “ perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam organisasi , perjalanan ini dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru, dan berakhir pada saat ia tidak bekerja lagi dalam organisasi tersebut”.
Menurut Haneman et al (1983) mengatakan bahwa “ Perjalanan karir seorang pegawai dimulai pada saat ia menerima pekerjaan di suatu organisasi. Perjalanan karir ini mungkin akan berlangsung beberapa jam saja atau beberapa hari, atau mungkin berlanjut sampai 30 atau 40 tahun kemudian. Perjalanan karir ini mungkin berlangsung di satu pekerjaan di satu lokasi, atau melibatkan serentetan pekerjaan yang tersebar di seluruh negeri atau bahkan di seluruh dunia “.
Perjalanan karir ada yang baik ada yang buruk, ada perjalanan karir yang lambat ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang menginginkan karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir amatlah penting bagi pegawai dalam suatu organisasi.  Menurut Walker (1980), bagi pegawai, karir bahkan dianggap lebih penting daripada pekerjaan itu sendiri. Seorang pegawai bisa meninggalkan pekerjaannya jika merasa bahwa prospek karirnya buruk. Sebaliknya, pegawai lain mungkin akan tetap rela bertahan di pekerjaan yang kurang disukainya karena ia tahu bahwa karirnya akan mempunyai prospek yang cerah.
Bagi organisasi, kejelasan perencanaan dan pengembangan karir pegawai akan membawa manfaat langsung terhadap effisiensi manajemen, karena “ turn over “ pegawai akan cenderung berkurang  di  perusahaan-perusahaan yang sangat memperhatikan pengembangan karir pegawainya. Di  samping  itu, penanganan  karir yang  baik oleh organisasi akan mengurangi  rasa frustasi  karyawan  serta  dapat  meningkatkan  motivasi  dan  loyalitas  dalam  bekerja.  Oleh  karena itu, manajemen karir menjadi kewajiban bagi organisasi untuk melaksanakannya karena karir merupakan kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
B.     Jalur Karir
            Jalur karir adalah pola urutan pekerjaan yang harus dilalui pegawai untuk mencapai suatu tujuan karir. Dengan demikian jalur karir bersifat formal karena ditentukan oleh organisasi. Jalur karir bersifat ideal dan normatif, ideal karena setiap pegawai mempunyai kesempatan yang sama dengan pegawai lain untuk mencapai tujuan karir tertentu, normatif karena harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Meskipun dalam kenyataannya kadang-kadang tidak selalu demikian karena ada pula pegawai yang karirnya buruk meskipun ia sudah menunjukkan dedikasi dan prestasi yang bagus terhadap organisasi. Dalam organisasi yang baik dan mapan, maka jalur karir pegawai selalu jelas, baik titik -titik karir yang harus dilalui maupun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk menduduki karir tertentu.

C.    Tujuan Karir
Tujuan atau sasaran karir adalah posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut. Tujuan atau sasaran karir tidak otomatis tercapai bila seorang pegawai memenuhi syarat yang harus dipenuhi karena untuk menduduki suatu karir tertentu, kadang-kadang harus memenuhi syarat-syarat yang seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada tidaknya lowongan jabatan yang dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi dari pimpinan, dan ada tidaknya kandidat lain yang sama kualitasnya, semua itu dapat membatasi kemajuan karir seorang pegawai.

D.    Perencanaan Karir
Perencanaan karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu (pegawai) maupun organisasi, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi oleh seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Dalam perencanaan karir pegawai, atasan menilai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pegawai, mengkaji ketrampilan yang dimiliki oleh pegawai.

Ada beberapa ketrampilan yang secara umum harus dikuasai oleh seorang pegawai sesuai dengan bidang pekerjaannya atau level kepemimpinannya , yaitu :
·         Ketrampilan konseptual / CONSEPTUAL SKILLS adalah kemampuan untuk mengintepretasikan informasi dari berbagai sumber untuk kepentingan dan kemajuan organisasi.
·         Ketrampilan kemanusiaan / HUMAN SKILLS adalah kemampuan untuk bekerja dan memahami orang lain baik sebagai individu maupun sebagai kelompok serta untuk memperoleh partisipasi mereka baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.
·         Ketrampilan administratif / ADMINISTRATIF SKILLS adalah kemampuan untuk merencanakan, mengorganisir, pengendalian, dan pengawasan pekerjaan-pekerjaan kantor.
·         Ketrampilan teknik / TECHNICAL SKILLS adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Melalui analisis ini pula, pegawai juga digiring untuk menilai sendiri proses karirnya, kegagalan atau keberhasilan yang telah dicapainya, mengkaji kemampuannya, kompetensi apa yang sudah atau belum mereka miliki agar keinginan untuk meraih jabatan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, dan menilai bakat yang dimilikinya. Dengan demikian tujuan perencanaan karir untuk seorang pegawai adalah mengetahui sedini mungkin prospek karir pegawai tersebut di masa depan serta menentukan langkah-langkah yang perlu diambil agar tujuan karir dapat dicapai secara efektif dan efisien. Langkah-langkah perencanaan karir:
1)      Menilai diri sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaankarir adalah memahami diri sendiri. Seperti mengenali keterampilan dan bakat yang berhubungan dengan kesempatan karir.
2)      Menetapkan tujuan karir
Setelah seseorang mengetahui, kekuatan, kemampuan dan bakatnya, maka tujuan karir dapat dibentuk.
3)      Menyiapkan rencana-rencana
Rencana dapat dibuat dari beberapa macam desain kegiatan untuk mencapai tujuan karir.
4)      Melaksanakan rencana-rencana

Untuk mengimplementasikan satu rencana diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya, manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karir.
           
Ada lima syarat yang harus dipenuhi agar perencanaan karir dapat berjalan dengan baik yaitu adanya dialog, bimbingan, keterlibatan individual dalam organisasi, umpan balik dan adanya kejelasan prosedur perencanaan karir yang rinci, formal dan tertulis. Di dalam perencanaan karir tidak hanya berguna untuk menilai kinerja pegawai akan tetapi juga berguna untuk pembinaan karir pegawai, penentuan bonus, dan mencari masukan untuk menentukan kebijakan organisasi. Perencanaan karir ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

a.       Pendidikan karir

Dalam hal ini karyawan harus menyadari dan memahami bahwa pendidikan karir merupakan hal penting untuk memacu karir, memotivasi dan menyadarkan karyawan akan karir yang dapat diraih dalam organisasi. Bentuk pendidikan ini bisa bermacam-macam, seperti seminar, workshop, lokakarya, pendidikan eksekutif simulasi dan sebagainya.

b.      Penyediaan informasi

Data informasi yang digunakan seperti uaraian jabatan, persyaratan jabatan dan strandar kerja sehingga karyawan dapat merumuskan rencana karir yang dijalankan melalui jalur karir dalam organisasi.

c.       Bimbingan karir

Upaya bimbingan karir ini bertujuan untuk menentukan karir yang paling tepat bagi karyawan yang dilakukan melalui penyadaran minat dan kemampuan untuk memilih jalur karir yang tepat. Hal ini bisa dilakukan melaui tes-tes bakat yang bisa dikaitkan dengan jalur karir karyawan.


E.     Pengembangan Karir
Pengembangan karir adalah proses pelaksanaan / pengimplementasian perencanaan karir. Proses pengembangan karir dimulai dari mengevaluasi kinerja pegawai/ performance appraisal, dari aktifitas ini dapat diketahui kemampuan pegawai baik dari potensinya maupun kinerja aktualnya. 
Pengembangan karir pegawai dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu dengan cara diklat dan cara non diklat. Pengembangan karir pegawai melalui cara diklat dapat berupa menyekolahkan pegawai, memberi pelatihan dan memberi pelatihan sambil bekerja (on the job training). Kemudian pengembangan karir pegawai melalui cara non diklat dapat berupa memberikan penghargaan/reward kepada pegawai, mempromosikan pegawai ke jabatan yang lebih tinggi dan merotasi pegawai ke jabatan yang setara dengan jabatan semula. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan karir sehingga dapat berpengaruh terhadap karir pegawai. Beberapa faktor tersebut yaitu hubungan pegawai dengan organisasi, personalitis pegawai, faktor-faktor eksternal, politicking dalam organisasi, sistim penghargaan, jumlah pegawai, ukuran organisasi, kultur organisasi, dan tipe manajemen.
F.     Konseling Karir
Konseling karir adalah proses mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan karir seorang pegawai serta mencari alternatif jalan keluar dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan karir. Dalam organisasi, sering terdapat berbagai masalah yang berhubungan dengan karir pegawai. Ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan dalam tempo yang relatif singkat. Ada pula yang sangat serius sehingga dapat mengganggu pekerjaan pegawai itu sendiri maupun pekerjaan rekan sekerja lainnya. Permasalahan karir yang terjadi dalam suatu organisasi dapat menyebabkan hubungan yang tidak nyaman antar anggota organisasi, saling curiga, muncul klik- klik, isu – isu yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Dalam keadaan seperti ini konseling karir sangat diperlukan, baik oleh pegawai maupun oleh organisasi. Bahkan dalam suatu organisasi yang cukup besar maka seringkali merasa perlu untuk memperkerjakan seorang ahli (konselor karir)yang khusus bertugas menangani masalah- masalah karir dalam perusahaan. 

G.    Manajemen Karir
Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Dalam implementasinya manajemen karir antar organisasi bisa berlainan, ada manajemen yang kaku, otoriter, tersentralisir, tertutup tidak demokratis. Ada juga manajemen karir yang cenderung terbuka, partisipatif , dan demokratis.

Jika manajemen karir suatu organisasi bersifat kaku dan tertutup maka keterlibatan pegawai dalam pembinanaan karirnya sendiri cenderung minimal, sebaliknya apabila manajemen karir dalam organisasi bersifat terbuka, partisipatif, dan demokratis, maka keterlibatan pegawai dalam pembinaan karirnya cenderung besar.Selain itu karir seorang pegawai tidak hanya tergantung pada dirinya sendiri (faktor internal), akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal manajemen. Karena banyak pegawai yang pekerja keras, loyal, dan cerdas, akan tetapi karirnya buruk hanya karena “ terjebak “ dalam sistem manajemen karir yang buruk.

Menurut Greenhouse (1987), manajemen karir adalah proses dimana individu mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan skill (career exploration), mengidentifikasikan tujuan karir dan penggunaan strategi karir dengan tujuan karir tersebut akan tercapai. Hal ini dilakuakn dengan membantu karyawan dalam perencanaan karir. Adapun proses manajemen karir adalah sebagai berikut :
·         Tahap 1 : Career Exploration
Didasarkan pada teori exploration behavior yang dikembangkan oleh vocational psychologist. Exploration behavior mental atau fisik aktivitas seseorang. Dalam hal ini diperlukan informasi mengenai individu tersebut dan lingkungannya. Informasi digunakan untuk pengembangan individu dan accupational concept. Menurut Stumf Colarelli dan Hartman (1983), career exploration meliputi empat komponen, yaitu :
1.      Where one explores (environment versus self)
2.      How one explores (intended versus systematic)
3.      How much one explores (frequency and amount of information)
4.      What one explores (focus of the exploration)
·         Tahap 2 : Development of Career Goal
Menurut goal setting theory, tujuan akan mempengaruhi perilaku melalui direct attention, simulating effort, serta facilitating the development strategies (Locke and Lartham) kemampuan dan keahlian lewat pengalaman kerja. Jadi kemajuan karir diperoleh melalui pengabdian.
·         Tahap 3 : Political System
Terutama pada perusahaan seperti telekomunikasi, akuntansi dan projek-projek kompleks yang ada dalam organisasi. Oleh James Rosenbaum disebut sebagai metode alokasi turnamen, yakni bersaing untuk memperebutkan kekuatan.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai, yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempatnya bekerja dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup kegiatan yang sangat luas. Manajemen karir erat kaitannya dengan perencanaan dan pengembangan karir. Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan

B.     Saran

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh informasi mengenai manajemen karir. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran.Terima kasih atas perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2002). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.
Jakarta: PT Grasindo.
Mangkunegoro, Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Rosda Karya.
https://www.academia.edu/1884419/MANAJEMEN_KARIR_PERMASALAHAN_MOBILITAS_DAN_PENGEMBANGAN_KARIR_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda